بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Jumat, 30 Desember 2011

Sungguh Malang Nasib Kotaku (Pangkalan Bun)

Demo didepan Kantor Bupati Kotawaringin Barat oleh masa pendukung SUKSES


Pangkalan Bun, kota manis..
Kota kelahiranku yang dulu indah kini telah di rusak oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab, oleh orang-ornag yang hanya memikirkan uang dan kekuasaan.. 

Demo, rusuh, dan pengrusakan fasilitas-fasilitas umum daerah merupakan bentuk kekecewaan salah satu pihak dari dua calon bupati Kotawaringin Barat yang dikalahkan dalam pemilukada oleh keputusan MK.

Semua bermula sejak tahun 2010 (kalau tidak salah). Saat pilkada terdapat dua calon bupati dan wakil bupati, yaitu yang pertama adalah SUKSES (Sugianto dan Eko Sumarno) dan yang kedua adalah UJI-BP (Ujang Iskandar dan Bambang Purwanto). Mereka bersaing ketat mengambil simpati rakyat dengan mengucapkan janji-janji dan bujuk rayu mereka agar masyarakat memilih mereka.

Setelah hasil pemilukada dikeluarkan oleh KPU Kobar dan jumlah suara terbanyak di raih oleh pasangan SUKSES. Pasang UJI-BP pun tidak terima dan angkat suara dengan hasil keputusan itu, karena dalam prosesnya ternyata pasangan SUKSES menggunakan uang atau yang sering di sebut dengan “Money Politic” karena banyak masyarakat yang mengaku menerima uang dari pihak tersebut dan hampir merata di seluruh wilayah Kobar (Waduhh.. banyak bener tuh duitnya). Lalu pasangan UJI-BP pun segera melaporkan kasus ini ke MK, UJI-BP pun mengirim sekitar 69 orang saksi yang mengaku menerima uang suap tersebut.  Dan tidak lama setelah itu, MK membatalkan putusan KPU Kobar yang menyatakan tentang kemenang SUKSES di pemulikada lalu. Kubu SUKSES pun tidak mau tinggal diam, mereka melakukan demo menenentang keputusan MK dan mereka pun tidak segan-segan melakukan tindakan anarkis dan mereka juga menjelak-jelekkan Kepemimpinan Ujang Iskandar di masa pemerintahan sebelumnya saat ia menjabat sebagai Bupati Kobar. Kasus ini pun terus berlanjut hingga sekarang (2011). 

Hmm.. tidak terasa ternyata sudah 1 tahun Kotawaringin Barat tidak memiliki Bupati, selama ini tugas Bupati di gantikan oleh Pelaksana Harian (Bupati sementara), Aduhh.. sungguh malang nasib kota ini, pembangunan di Kobar pun terhambat gara-gara tidak ada bupati. Dan sekarang kota ini semakin RUSAKKK.. !!!!!!!!!!

Tercatat sudah beberapa kali mereka melakukan hal-hal yang membuat masyarakat Kobar manjadi takut misalnya  menyebarkan isu-isu yang tidak benar. Seperti sempat tersiar kabar bahwa “pasar bawah akan di bakar”, hal itu membuat para pedagang kalang kabut termasuk juga aku, karena orang tuaku adalah pedagang di pasar tersebut. Banyak pedangang yang mengungsikan barang dagangannya karena takut pasar akan di bakar, tapi syukurlah hal itu tidak terjadi. Memang sempat terjadi “pembakaran” di salah satu rumah, tapi setalah di usut rumah itu ternyata hanya sebuah rumah kosong yang sengaja di bakar untuk menakut-nakuti masyarakat.

Demo didepan Kantor KPU Kotawaringin Barat yang dilakukan
oleh masa pendukung SUKSES

Selain menyebarkan isu, mereka juga melakukan tindakan anarkis seperti melakukan demo dan melakukan pengrusakan, mulai dari demo di depan kantor KPU Kobar, sampai dengan aksi pengrusakan fasilitas-fasilitas umum daerah seperti pengrusakan lampu jalan, Tugu Adipura, Kantor Bupati dan beberapa instansi pemerintah yang lain. Puncaknya adalah kemarin (29 Desember 2011) sekitar pukul 14.30 rumah dinas bupati Kotawaringin Barat (JL.P.Antasari) dibakar serta rumah salah seorang warga yang menjadi saksi (di kelurahan Madurejo) turut di bakar oleh masa pendukung SUKSES.


Tugu Adipura, merupakan salah satu Tugu kebanggaan masyarakat Kotawaringin Barat.


Pembakarna Tugu Adipura dan pengrusakan sebuah mobil
oleh masa pendukung SUKSES yang tidak terima dengan keputusan MK
Kondisi Tugu Adipura setelah di bakar masa




Konfoy masa pendemo yang menuju ke Kantor Bupati


Rumah Dinas Bupati Kotawaringin Barat

Angin yang bertiup kencang dan bangunan yang terbuat dari kayu membuat
api cepat menjalar menghanguskan rumah dinas bupati Kobar
Hari ini, tanggal 30 Desember 2011 pada pukul 08.00 WIB Ujang Iskandar dan Bambang Purwanto oleh Menteri Dalam Negeri  atas nama Gubernur Kalimantan Tengah dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Barat di Jakarta. Setelah pelantikan ini apa lagi yang akan terjadi pada kota Kobar ?????




Pangkalan Bun yang memiliki julukan sebagai kota "MANIS"
M : Makmur
A : Aman
N : Nyaman
I : Indah
S : Sejahtera


Kini sudah tidak MANIS lagi.. 


Kembalikan kotaku seperti dulu lagiiiiii...

Selasa, 13 Desember 2011

Motivasi


Beberapa waktu lalu aku mendapat surat elekrtonik, atau yang lebih dikenal dengan sebutan e-mail. Isi dari e-mail itu berupa sebuah motivasi untukku, dan berkat adanya e-mail yang dikirmkan oleh kak Anne ini membuat beberapa masalahku dapat teratasi, terima kasih kak Anne. Hmm.. isi e-mailnya begini,

Dear Hardiyanti,

Kita adalah RAJA dari pikiran
kita sendiri.

Oleh sebab itu usahakanlah selalu
berprasangka positif, dan hindari
pikiran negatif.

Sebagai 'raja' yang baik, kita
harus mampu untuk slalu memilih
respon positif, meski di tengah
lingkungan paling buruk sekalipun!


Jangan pernah berkata atau merasa
'aku gak layak..'  Bercita-citalah
yang besar... berpikirlah maju!

Kita tidak diciptakan untuk menjadi
kalah, tapi diciptakan untuk
memberikan kemenangan!
 

Bekal Sukses Itu Bernama "PD"

Hardiyanti,
Masalah krisis kepercayaan diri (krisis
PD) seringkali menjadi salah satu
masalah klasik yang dialami oleh
sebagian orang.


Meski kelihatannya sederhana, namun
jika dibiarkan berlama-lama, krisis PD
bisa jadi bumerang tersendiri. Salah
satunya, potensi yang ada dalam diri
kita akan terhambat.


Sekarang mari kita ulas sejauh mana
pengaruh kepercayaan diri bisa
mempengaruhi keberhasilan seseorang.


Saat menghadiri seminar atau sebuah
pertemuan misalnya, banyak di antara
kita yang lebih nyaman memilih tempat
duduk di belakang ketimbang di depan.
Alasannya kadang sederhana.. "takut
ditanya sama si pembicara". lol

Namun saat seminar sudah dimulai, yang
duduk paling belakang seringkali jadi
tidak begitu kelihatan atau terdengar
dengan baik apa yang dibicarakan oleh
si pembicara karena terhalang oleh
mereka yang duduk di depan!

Pernah merasa seperti itu? :-)

Atau saat kita masih berstatus pelajar,
apakah kita termasuk yang malu-malu
untuk angkat tangan dan memberikan
jawaban yang sebenarnya kita tahu atas
pertanyaan yang ditanyakan guru kita? :-)

Sekarang, mari kita cari tahu apa saja
yang menyebabkan orang suka minder atau
kurang PD! Berikut beberapa alasannya:


1. Sering berpikir yang 'tidak-tidak'
    tentang diri mereka!

"Coba kalau aku tinggi, aku mau dong

jadi model terkenal seperti Luna Maya!
...Tapi sayang, aku nih pendek & item,
gigiku gondrong lagi!!"
** lol, kasihan amet... hehe
Hardiyanti, jangan pernah memandang
sebelah mata terhadap diri kita. Semua yg
kita miliki adalah anugerah Tuhan yang pasti
ada manfaatnya.
Coba baca lagi artikel pertama yang
dulu pernah saya kirimkan dengan judul
"Hargai apa yang kita miliki"
. :-)
2. "Takut Salah" bisa membuat kita
     tidak maju.

Jika kita selalu takut salah dalam
melakukan sesuatu, maka pastinya kita
tidak akan pernah bisa berhasil.

Janganlah Hardiyanti takut salah! Karena
kesalahan sebenarnya adalah langkah
awal menuju keberhasilan.

Tokoh-tokoh besar dunia yang
penemuannya sekarang kita nikmati,
dulunya mereka banyak melakukan
kesalahan. Namun, mereka terus dan
terus mencoba untuk memperbaiki
kesalahannya hingga tercipta sebuah
penemuan yang besar, seperti lampu
pijar, pesawat terbang, Google :-)

Dan masih banyak lagi yang lain! 
Oleh sebab itu, jangan pernah takut 
salah!


3. Jika kita bergaul dengan pengecut,
    otomatis kita juga akan jadi pengecut

Hardiyanti, pergaulan bisa mempengaruhi
kepribadian kita. Jika Hardiyanti berada di
lingkungan yang mayoritas tidak punya
rasa PD tinggi, maka jangan harap Hardiyanti
bisa PD.

Yakinlah, sedikit banyak, PD kita
sangat dipengaruhi oleh lingkungan
dimana kita berada. Oleh sebab itu,
pandai-pandailah mencari teman atau
pergaulan yang memiliki kepercayaan
tinggi.

Hardiyanti juga pasti pernah mendengar

istilah "Jika ingin kaya, bergaulah
dengan orang-orang kaya".

Maksudnya, bukan berarti kalau kita
tidak punya uang bisa bersandar pada
mereka dan pinjam uang! :-) Tapi tujuan

kita adalah bisa menyerap 'cara
berpikir' mereka yang bisa membuat
mereka menjadi kaya!


4. Tidak perlu terpengaruh pendapat
    orang lain

Kita seringkali terpengaruh dengan
pendapat orang lain. Sayangnya, tidak
semua pendapat itu benar. Pendapat atau
masukan dari luar boleh saja kita
tampung. Tugas kita adalah *mengolahnya*, 
sekaligus untuk evaluasi diri.

Jika ada pendapat yang justru membuat
Hardiyanti menjadi mundur dan tidak
berhasil, maka Hardiyanti perlu menolaknya,
tanpa perlu terpengaruh oleh pendapat
itu.

Singkat kata, hilangkan jauh-jauh rasa
minder dalam diri kita. Hardiyanti tidak
perlu resah dengan kekurangan yang ada.
Jika ada melakukan kesalahan, tinggal
perbaiki kesalahan yang Hardiyanti buat, dan
jadikan kesalahan itu sebagai pengalaman.

The last but not least... 
Selalu perkaya diri Hardiyanti dengan ilmu
.

Karena dengan memiliki banyak ilmu,
otomatis kekurangan kita dalam hal lain bisa
tertutupi oleh kelebihan lain yang kita miliki!

Hardiyanti, begitu banyak orang yang tidak

menyadari 'sleeping giant' dalam
dirinya. Potensi dahsyat dan besar yang
acapkali diabaikan oleh alam pikirannya
sendiri, yaitu perasaan minder!

So, percaya dirilah Hardiyanti! Agar semua potensi

dahsyat yang Hardiyanti miliki *keluar* dan
tidak lagi terhambat! 






Senin, 14 November 2011

Brownies

belakangan ini aku lagi sibuk banget belajar bikin brownies, alhamdulillah percobaan pertama sukses. Sekarang aku mau berbagi sedikit ilmu untuk kalian, aku mau ngasih tau cara bikin brownies.

Pertama-tama siapkan dulu bahan-bahannya
- Telor 4 butir
- Gula Halus 160gr
- Tepung 75gr
- Coklat Batang 250gr
- Mentega 150gr
ini bahan-bahan untuk bikin 1 brownies dengan ukuran loyang 30x10x4

Caranya :
Sipakan oven.
Lalu lelehkan coklat batang dan mentega dengan mengguunakan api sedang.
Setalah coklat dan mentega meleleh angkat dan kemudian campurkan telor, gula halus, dan tepung. Lalu aduk adonan sampai semua adonan tercampur. 
Kemudian masukkan adonan kedalam loyang yang sebelumya telah diolesi dengan metega. Setelah itu masukkan kedalam oven dan tunggu selama kurang lebih 1 jam.
Setelah brownies masak keluarkan brownies dari loyang dan brownies pun siap untuk dinikmati.

nahh.. itu adalah cara membuat Brownies versi saya. Selamat mencoba...^^

ini hasil karya saya.. ^_^


Rabu, 02 November 2011

3 Rumus Menghadapi Masalah

”Solusinya ??”, "Sekarang mesti gimana ??" Seperti itulah kira-kira model pertanyaan yang sering saya terima dari teman-teman saya ketika mereka sedang ada masalah. Saya sendiri sebenarnya merasa kurang nyaman dijadikan tempat curhat, mengingat saya sendiri kadangkala sedang banyak masalah.

Siapa yang tidak pernah berhadapan dengan masalah dalam hidup ini? Terus terang saja, sampai detik ini saya belum pernah menjumpai orang yang tidak pernah merasa punya masalah. Malah, saya bisa mengatakan bahwa sejak kita dilahirkan, itu sama halnya kita mulai dihadapkan dengan masalah. Dunia adalah tempat ujian bagi para hamba, diuji dengan berbagai masalah. Betul begitukan ??

Nah, untuk menghadapi masalah, menurut saya cara mengatasinya mudah saja. Cuma masalahnya, apakah kamu yakin dengan rumus yang akan saya tunjukkan ini ??? 

3 rumus yang sederhana, tanpa berbelit, tanpa berkelit. Namun jangan kaget dan jangan tertawa, karena siapapun sebenarnya sudah paham dengan rumus saya ini.

Baiklah, saya tidak akan berlama-lama. Karena sekarang sudah malam, dan saya sudah mengantuk, maka sebaiknya saya to the point saja. Lagian saya tahu kamu juga tidak sabar untuk mengetahui rumus ”keramat” ini. Simaklah baik-baik,




3 Rumus menghadapi masalah:


Pertama, Hadapilah kenyataan!


Kedua, jangan lupa rumus yang pertama.


Ketiga, ingatlah rumus yang kedua

Senin, 24 Oktober 2011

Panglima Burung


Dalam masyarakat Dayak, dipercaya ada ada suatu makhluk yang disebut-sebut sangat agung, sakti, ksatria, dan berwibawa. Sosok tersebut konon menghuni gunung di pedalaman Kalimantan, bersinggungan dengan alam gaib. Pemimpin spiritual, panglima perang, guru, dan tetua yang diagungkan. Ialah panglima perang Dayak, Panglima Burung, yang disebut Pangkalima oleh orang Dayak pedalaman.
Ada banyak sekali versi cerita mengenai sosok ini, terutama setelah namanya mencuat saat kerusuhan Sambas dan Sampit. Ada yang menyebutkan ia telah hidup selama beratus-ratus tahun dan tinggal di perbatasan antara Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Ada pula kabar tentang Panglima Burung yang berwujud gaib dan bisa berbentuk laki-laki atau perempuan tergantung situasi. Juga mengenai sosok Panglima Burung yang merupakan tokoh masyarakat Dayak yang telah tiada, namun dapat rohnya dapat diajak berkomunikasi lewat suatu ritual. Hingga cerita yang menyebutkan ia adalah penjelmaan dari Burung Enggang, burung yang dianggap keramat dan suci di Kalimantan.
Selain banyaknya versi cerita, di penjuru Kalimantan juga ada banyak orang yang mengaku sebagai Panglima Burung, entah di Tarakan, Sampit, atau pun Pontianak. Namun setiap pengakuan itu hanya diyakini dengan tiga cara yang berbeda; ada yang percaya, ada yang tidak percaya, dan ada yang ragu-ragu. Belum ada bukti otentik yang memastikan salah satunya adalah benar-benar Panglima Burung yang sejati.
Banyak sekali isu dan cerita yang beredar, namun ada satu versi yang menurut saya sangat pas menggambarkan apa dan siapa itu Penglima Burung. Ia adalah sosok yang menggambarkan orang Dayak secara umum. Panglima Burung adalah perlambang orang Dayak. Baik itu sifatnya, tindak-tanduknya, dan segala sesuatu tentang dirinya.
Lalu bagaimanakah seorang Panglima Burung itu, bagaimana ia bisa melambangkan orang Dayak? Selain sakti dan kebal, Panglima Burung juga adalah sosok yang kalem, tenang, penyabar, dan tidak suka membuat keonaran. Ini sesuai dengan tipikal orang Dayak yang juga ramah dan penyabar, bahkan kadang pemalu. Cukup sulit untuk membujuk orang Dayak pedalaman agar mau difoto, kadang harus menyuguhkan imbalan berupa rokok kretek.
Dan kenyataan di lapangan membuyarkan semua stereotipe terhadap orang Dayak sebagai orang yang kejam, ganas, dan beringas. Dalam kehidupan bermasyarakat, orang Dayak bisa dibilang cukup pemalu, tetap menerima para pendatang dengan baik-baik, dan senantiasa menjaga keutuhan warisan nenek moyang baik religi maupun ritual. Seperti Penglima Burung yang bersabar dan tetap tenang mendiami pedalaman, masyarakat Dayak pun banyak yang mengalah ketika penebang kayu dan penambang emas memasuki daerah mereka. Meskipun tetap kukuh memegang ajaran leluhur, tak pernah ada konflik ketika ada anggota masyarakatnya yang beralih ke agama-agama yang dibawa oleh para pendatang. Riuh rendah tak berubah menjadi ketegangan di ruang yang lingkup--yang oleh orang Dayak Ngaju disebutDanum Kaharingan Belum.
Kesederhanaan pun identik dengan sosok Panglima Burung. Walaupun sosok yang diagungkan, ia tidak bertempat tinggal di istana atau bangunan yang mewah. Ia bersembunyi dan bertapa di gunung dan menyatu dengan alam. Masyarakat Dayak pedalaman pun tidak pernah peduli dengan nilai nominal uang. Para pendatang bisa dengan mudah berbarter barang seperti kopi, garam, atau rokok dengan mereka.
Panglima Burung diceritakan jarang menampakkan dirinya, karena sifatnya yang tidak suka pamer kekuatan. Begitupun orang Dayak, yang tidak sembarangan masuk ke kota sambil membawa mandau, sumpit, atau panah. Senjata-senjata tersebut pada umumnya digunakan untuk berburu di hutan, danmandau tidak dilepaskan dari kumpang (sarung) jika tak ada perihal yang penting atau mendesak.
Lantas di manakah budaya kekerasan dan keberingasan orang Dayak yang santer dibicarakan dan ditakuti itu? Ada satu perkara Panglima Burung turun gunung, yaitu ketika setelah terus-menerus bersabar dan kesabarannya itu habis. Panglima burung memang sosok yang sangat penyabar, namun jika batas kesabaran sudah melewati batas, perkara akan menjadi lain. Ia akan berubah menjadi seorang pemurka. Ini benar-benar menjadi penggambaran sempurna mengenai orang Dayak yang ramah, pemalu, dan penyabar, namun akan berubah menjadi sangat ganas dan kejam jika sudah kesabarannya sudah habis.
Panglima Burung yang murka akan segera turun gunung dan mengumpulkan pasukannya. Ritual--yang di Kalimankan Barat dinamakan Mangkuk Merah--dilakukan untuk mengumpulkan prajurit Dayak dari saentero Kalimantan. Tarian-tarian perang bersahut-sahutan, mandau melekat erat di pinggang. Mereka yang tadinya orang-orang yang sangat baik akan terlihat menyeramkan. Senyum di wajahnya menghilang, digantikan tatapan mata ganas yang seperti terhipnotis. Mereka siap berperang, mengayau--memenggal dan membawa kepala musuh. Inilah yang terjadi di kota Sampit beberapa tahun silam, ketika pemenggalan kepala terjadi di mana-mana hampir di tiap sudut kota.
Meskipun kejam dan beringas dalam keadaan marah, Penglima Burung sebagaimana halnya orang Dayak tetap berpegang teguh pada norma dan aturan yang mereka yakini. Antara lain tidak mengotori kesucian tempat ibadah--agama manapun--dengan merusaknya atau membunuh di dalamnya. Karena kekerasan dalam masyarakat Dayak ditempatkan sebagai opsi terakhir, saat kesabaran sudah habis dan jalan damai tak bisa lagi ditempuh, itu dalam sudut pandang mereka. Pembunuhan, dan kegiatan mengayau, dalam hati kecil mereka itu tak boleh dilakukan, tetapi karena didesak ke pilihan terakhir dan untuk mengubah apa yang menurut mereka salah, itu memang harus dilakukan. Inilah budaya kekerasan yang sebenarnya patut ditakuti itu.
Kemisteriusan memang sangat identik dengan orang Dayak. Stereotipe ganas dan kejam pun masih melekat. Memang tidak semuanya baik, karena ada banyak juga kekurangannya dan kesalahannya. Terlebih lagi kekerasan, yang apapun bentuk dan alasannya--entah itu balas dendam, ekonomi, kesenjangan sosial, dan lain-lain--tetap saja tidak dapat dibenarkan. Mata dibalas mata hanya akan berujung pada kebutaan bagi semuanya. Terlepas dari segala macam legenda dan mitos, atau nyata tidaknya tokoh tersebut, Panglima Burung bagi saya merupakan sosok perlambang sejati orang Dayak.

Apa Bedanya Ta'aruf dan Pacaran ??

Dalam proses ta’aruf dengan calon pasangan, pihak laki dan perempuan dipersilahkan menanyakan apa saja yang kira-kira terkait dengan kepentingan masing-masing nanti selama mengarungi kehidupan. Tapi tentu saja semua itu harus dilakukan dengan adab dan etika. Tidak boleh dilakukan cuma berdua saja. Harus ada yang mendampingi dan yang utama adalah wali atau keluarganya. Jadi ta`aruf bukanlah bermesraan berdua, tapi lebih kepada pembicaraan yang bersifat realistis untuk mempersiapkan sebuah perjalanan panjang berdua.


Disinilah letak perbedaan antara pacaran dengan ta’aruf. Pacaran adalah jalan-jalan asyik berdua, jajan, nonton, bermesraan dan bercumbu. Sama sekali tidak ada porsi tentang persiapan real untuk hidup. Bahkan pacaran cenderung bohong dan menipu, karena umumnya masing-masing pihak ingin tampil ‘wah’ di depan pasangannya. Berdandan, parfum, pakaian bagus, mobil dan segala asesoris lainnya adalah sesuatu yang harus ditonjolkan. Semua sangat jauh dari kehidupan real nanti dalam keluarga.


Padahal setelah menikah, justru semua itu akan ditinggalkan dan masing-masing baru akan tampil dengan wajah dan kelakuan aslinya. Padahal dahulu hal-hal seperti itu tidak pernah dibahas dalam masa pacaran, karena semua waktunya tersita untuk jatuh cinta.

Islam sesungguhnya sejak awal sudah memperkenalkan istilah ta’aruf sebagai sarana yang objektif dalam melakukan pengenalan dan pendekatan. Ta’aruf sangat berbeda dengan pacaran. Ta`aruf adalah sesuatu yang syar`i dan memang diperintahkan oleh Rasulullah SAW bagi pasangan yang ingin nikah. Perbedaan hakiki antara pacaran dengan ta’aruf adalah dari segi tujuan dan manfaat.

Tujuan pacaran lebih kepada kenikmatan sesaat, zina dan maksiat. Sedang ta’aruf jelas sekali tujuannya yaitu untuk mengetahui kriteria calon pasangan.

Istilah pacaran sebenarnya tidak ada batasan bakunya, namun umumnya yang namanya pacaran itu apalagi di zaman permisif dan hedonis sekarang ini tidak lain adalah hubungan lain jenis non mahram dengan segala aktifitas maksiatnya dari khalwat, zina mata, zina telinga dan sampai zina kemaluan.

Bahkan beberapa penelitian di berbagai tempat seperti di Yogyakarta beberapa waktu lalu menyebutkan bahwa sebagian besar pasangan pacaran itu memang telah melakukan hubungan tidak senonoh mulai dari bercumbu, berpelukan, berciuman sampai persetubuhan. Parahnya, semua itu umumnya dilakukan oleh para mahasiswa yang notabene terpelajar dan calon pemimpin bangsa.

Jadi hampir bisa dikatakan bahwa pacaran itu tidak lain adalah zina atau minimal mendekati wilayah zina yang memang haram dan dilarang oleh semua agama.

Lalu bagaimana seorang laki-laki bisa mengenal calon pasangan hidupnya kalau bukan dengan cara pacaran ?

"
Jangan sekali-kali salah seorang di antara kamu menyendiri dengan seorang perempuan, kecuali bersama mahramnya."

Imam Qurthubi dalam menafsirkan firman Allah yang berkenaan dengan isteri-isteri Nabi, yaitu yang tersebut dalam surah al-Ahzab ayat 53, yang artinya: "Apabila kamu minta sesuatu (makanan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari balik tabir. Karena yang demikian itu lebih dapat membersihkan hati-hati kamu dan hati-hati mereka itu," mengatakan: maksudnya perasaan-perasaan yang timbul dari orang laki-laki terhadap orang perempuan, dan perasaan-perasaan perempuan terhadap laki-laki. Yakni cara seperti itu lebih ampuh untuk meniadakan perasaan-perasaan bimbang dan lebih dapat menjauhkan dari tuduhan yang bukan-bukan dan lebih positif untuk melindungi keluarga.

Ini berarti, bahwa manusia tidak boleh percaya pada diri sendiri dalam hubungannya dengan masalah bersendirian dengan seorang perempuan yang tidak halal baginya. Oleh karena itu menjauhi hal tersebut akan lebih baik dan lebih dapat melindungi serta lebih sempurna penjagaannya.

Rasulullah SAW bersabda,
Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sekali-kali dia bersendirian dengan seorang perempuan yang tidak bersama mahramnya, karena yang ketiganya ialah syaitan." (Riwayat Ahmad)

Selama ini kita menganggap bahwa pacaran itu adalah metode untuk melakukan pendekatan untuk mengenal lebih dekat. Namun kenyataannya tujuan itu jarang yang tercapai. Karena umumnya alih-alih melakukan pendekatan, yang terjadi justru melakukan sekian banyak bentuk kemaksiatan.

Buktinya, berapa banyak pasangan muda yang sebelum menikah sempat pacaran bertahun-tahun, bahkan ada yang sampai 5 – 10 tahun, sayangnya begitu mereka menikah langsung cerai dan hancur berantakan rumah tangganya. Belum lagi meningkatnya kasus hamil di luar nikah oleh pasangan sendiri dan juga perilaku seks bebas di kalangan mahasiswa dan pelajar.

Istilah pacaran itu sendiri udah menjadi "biasa".dimana pasangan tidak sah melakukan serangkaian aktifitas bersama. n kebanyakan aktifitas pacaran itu identik dengan apel malam minggu (namanya apel sudah pasti berduaan, karena kalau rame-rame namanya rombongan), juga nonton ke bioskop berdua, berboncengan sepeda motor, jalan-jalan berduaan, makan di restoran berduaan, tukar menukar SMS, saling bertelepon siang dan malam dan semua aktifitas lain yang mengasyikkan. Intinya adalah kebersamaan dan berduaan. Hampir sulit dikatakan pacaran bila semua itu dilakukan bersama-sama dalam kelompok besar.

Bahkan hakikat pacaran adalah pada berduaannya itu. Inilah pacaran yang dikenal dan bukan yang tertulis dalam kamus. Jadi dengan pengertian yang lazim dikenal sekarang ini tentang pacaran, maka tidak bisa lain semua itu adalah khalwat yang diharamkan.

Islam sudah memperingatkan laki-laki dan perempuan yang bukan mahram untuk tidak menyepi berduaan karena yang ketiganya adalah setan.

Kamis, 20 Oktober 2011

Tips Foto Makro Menggunakan Kamera Saku

Kamera saku juga mampu menghasilkan foto makro (close – up).
Meskipun hasilnya tidak akan sedahsyat jika memggunakan kamera SLR (apalagi jika menggunakan lensa khusus untuk makro), kamu tetap bisa memotret dan menghasilkan foto makro yang bagus hanya dengan menggunakan kamera saku.  
Pengen tahu tipsnya ???
1.      Gunakan Mode Makro
Pilih mode ini jika kamu ingin memaksimalkan fitur makro yang sudah di setel oleh produsen kamera saku. Mode makro biasanya disimbolkan dengan ikon bunga di kamera kamu. Jika kamu memilih mode ini, kamu memberitahu kamera bahwa kamu ingin memotret dengan jarak fokus yang lebih dekat dibanding biasanya (jarak fokus terdekat biasanya berbeda dari kamera satu ke kamera lainnya). Mode makro juga berarti kamera akan memilih aperture yang besar, sehingga obyek dalam fokus akan tajam sementara backgroundnya sedikit kabur.
2.      Gunakan Tripod
Meskipun kamu  hanya menggunakan kamera saku, tripod sangat membantu ketajaman foto makro kamu. Selain mengurangi goyangan kamera, tripod juga membantu kamu dalam membangun komposisi dan sudut pemotretan yang lebih bagus.
3.      Setting Aperture
Jika kamera saku kamu memiliki fitur untuk mengubah setting aperture saat dalam mode makro, bereksperimenlah dengan mengubah besaran aperture – f/x. Pilih angka x yang besar jika kamu ingin bidang fokus yang luas (semua tampak fokus), atau pilih x yang kecil jika kamu hanya ingin bidang fokus yang sempit (sehingga area diluar titik fokus tampak kabur).
4.      Fokus
Jika memungkinkan, gunakan setting manual focus, sehingga kamu lebih leluasa menentukan dimana titik yang ingin kamu anggap sebagai titik fokus. Biasanya dalam mode makro, settingan fokus manual akan jauh lebih mudah dilakukan dibanding auto fokus.
5.      Komposisi
Usahakan kamu  menggunakan background yang simpel dan tidak terlalu sibuk sehingga foto akhir nanti akan lebih enak dilihat.
6.      Lighting
Menggunakan flash di kamera saku justru akan menghasilkan foto yang tidak terlalu bagus. Matikan flash dan manfaatkan cahaya matahari tidak langsung, misalnya cahaya dari jendela atau saat mendung. Cahaya matahari langsung akan terlalu keras untuk kamera kamu. Kamu juga bisa memanfaatkan reflektor sederhana misalnya kertas putih, styrofoam atau alumunium foil untuk menerangi obyek yang terlalu gelap.
7.      Gunakan timer
Manfaatkan timer yang ada di kamera saku kamu sehingga gambar yang dihasilkan jauh lebih tajam. Saat jari memencet tombol shutter di kamera, maka goyangan kamera akan membuat foto kamu tidak tajam, untuk itulah timer akan sangat berguna karena kita bisa mengaktifkan kamera tanpa harus memencet tombol shutter. Kamu membutuhkan tripod supaya lebih enak dalam memanfaatkan timer.

Selasa, 18 Oktober 2011

Fotografi

Apa yang harus dipelajari dalam Khursus Fotografi ?? Menurut saya hanya dua, yaitu Teknis dan Komposisi



1. Teknis adalah memahami kamera dalam cara kerjanya menangkap cahaya untuk direkam. Tidak kamera saja, tapi tercakup juga aspek lain dari asesoriesnya, proses pencetakan, editing dll. Intinya hal yang berbau teknis

Di fotografi, lumayan banyak istilah teknis yang dipakai Belum lagi setiap vendor memiliki nama-nama yang berbeda untuk sebuah teknologi Banyak..!! Tapi jangan terlalu diambil pusing belajar memang seperti itu lambat laun, setiap istilah akan terkuak maknanya dan kita jadi lebih mengerti tetap konsisten belajar..!! Beberapa ilmu teknis diantaranya :

* mengenal kamera , lensa , sensor
* memahami exposure dan 3 elemen pentingnya : aperture , shutter speed , dan ISO / ASA
* memahami WhiteBalance (WB)
* asesories kamera dan fungsinya ( tripod , flash , lens filter dll )
* post editing ( photoshop etc )
* color management
* dll

2. Komposisi adalah bagaimana membuat / mengkomposisi sebuah obyek yang akan difoto menjadi menarik untuk dilihat Banyak faktor yang bisa membuat sebuah foto menjadi menarik diantaranya ketepatan momen, warna, posisi obyek, ekspresi obyek dll. Sebisa mungkin kita mengumpulkan sebanyak mungkin faktor-faktor tersebut ke dalam sebuah foto Masih bingung tentang komposisi ? mending baca aja langsung tip-tip mengenai komposisi di http://digital-photography-school.com/blog/category/composition-tips/.

Teknis dan Komposisi, kedua-duanya dibutuhkan untuk menghasilkan foto danFoto Liputan

yang berkualitas IMHO , pengetahuan akan komposisi lebih penting karena tidak akan pernah habis ide-ide untuk menghasilkan foto yang unik / berkualitas Lain halnya pengetahuan teknis Bisa mentog atau habis , bisa didapat dari User Manual atau tutorial yang ada Penguasaan komposisi tidak mungkin diperoleh kecuali dari latihan jepret terus menerus Melatih mata untuk melihat momen yang ada , menunggu waktu yang tepat , mem-visualisasi-kan target akhir yang kita inginkan dsb


Namun pengetahuan teknis juga hendaknya tidak ditinggalkan Istilahnya kita belajar mobil kita sudah tahu teorinya sehingga ketika berkendaraan sudah pakai feel , tinggal jalan. Begitupun dengan penggunaan kamera Ketika momen bagus itu datang , jangan sampai hasilnya tdk optimal gara-gara setting kamera yang salah.